35Surah Al Mu'Minun - Ayat 28 :-Perahu selamat dari karamdan rumahnya akan selamat dari kecurian dan dari seranganmusuh. 36.Surah An Nur :-Baca nescaya terhindar dari mimpi-mimpiburuk. 37.Surah An Nur - Ayat 35 :-Baca setiap hari Jumaat sebelumsolat Asar, nescaya disegani oleh orang ramai. 38.Surah Al Furqan :- Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah petunjuk Allah Kitab Suci Al-Quran adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk kaca qandil, geluk kaca itu pula jernih terang laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, iaitu pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari; hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan cahaya bersinar kerana jernihnya walaupun ia tidak disentuh api; sinaran nur hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda cahaya berlapis cahaya. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya menurut undang-undang dan peraturanNya kepada nur hidayahNya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. Allah(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di

Surat An-Nur artinya adalah “cahaya”. Surat ini terdiri atas 64 ayat dan termasuk dalam golongan surat Madaniyyah. Ia dinamai surat An-Nur, diambil dari lafadz an-nur yang terdapat dalam ayat ke 35. Dalam ayat itu Allah menjelaskan tentang nur ilahi, yaitu Al-Qur’an yang mengandung petunjuk-petunjuk Allah yang menjadi cahaya yang menerangi alam semesta. Dalam Surat An-Nur sebagian besar menjelaskan tentang petunjuk yang berkaitan dengan soal kemasyarakatan dan rumah Kandungan Surat An-NurAdapun pokok kandungan Surat An-Nur adalah sebagai berikutMembahas tentang kesaksian lidah dan anggota tubuh atas segala perbuatan pada hari kiamat;Menjelaskan bahwa iman menjadi dasar diterimanya suatu amal ibadah;Menjelaskan bahwa Allah adalah penguasa langit dan bumi;Menceritakan kisah tentang berita bohong terhadap Ummul Mu’minin Aisyah;Fadhilah dan Khasiat Surat An-NurAdapun keutamaan dan manfaat Surat An-Nur adalah sebagai berikutPertama, termasuk Al-Matsani untuk Rasulullah, sebagai pengganti orang yang membacanya akan memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah orang mukmin laki-laki dan Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini, maka ia memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah semua orang mukmin laki-laki dan perempuan.”Ketiga, sebagai pelindung harta dan Abdullah berkata, “Lindungilah harta dan kemaluan kalian dengan membaca Surat An-Nur, dan lindungilah wanita kalian dengannya pula. Karena sesungguhnya barangsiapa yang membacanya Surat An-Nur secara istiqamah setiap hari atau setiap malam, maka ia tidak akan melihat keburukan pada ahli keluarganya hingga ia meninggal. Lalu ketika ia meninggal, maka seribu malaikat akan mengikutinya. Mereka berdoa dan memohon ampunan kepada Allah untuknya, hingga ia dimasukkan ke dalam kuburannya.” Tsawabul A’mal 138Keempat, obat segala disampaikan di muka, bahwa ketika seseorang menderita suatu penyakit, selain berusaha dengan pengobatan medis, maka hendaklah ia juga membaca ayat-ayat Al-Qur’an, karena ia juga sebagai obat segala penyakit. Adapun salah satunya adalah Surat An-Nur ayat 16-18. Berikut bacaan ayatnyaوَلَوْلَآ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَٰنَكَ هَٰذَا بُهْتَٰنٌ عَظِيمٌ يَعِظُكُمُ ٱللَّهُ أَن تَعُودُوا۟ لِمِثْلِهِۦٓ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَوَيُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ“Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau Ya Tuhan kami, ini adalah dusta yang besar. Allah memperingatkan kamu agar jangan kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” QS. An-Nur ayat 16-18Kelima, doa agar terhindar dari melakukan perbuatan yaitu dengan membaca Surat An-Nur ayat 33-34 setiap selesai mendirikan shalat fardhu. Bacaannya yaituوَلْيَسْتَعْفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱلَّذِينَ يَبْتَغُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا ۖ وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ ءَاتَىٰكُمْ ۚ وَلَا تُكْرِهُوا۟ فَتَيَٰتِكُمْ عَلَى ٱلْبِغَآءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوا۟ عَرَضَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَمَن يُكْرِههُّنَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ مِنۢ بَعْدِ إِكْرَٰهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌوَلَقَدْ أَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ ءَايَٰتٍ مُّبَيِّنَٰتٍ وَمَثَلًا مِّنَ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُمْ وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian dirinya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepada mereka sesudah mereka dipaksa itu.” QS. An-Nur ayat 33“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” Surat An-Nur ayat 34Keenam, mahabbah, rezeki berkah, dan hajat lainnya dikabulkan oleh AllahSurat An-Nur ayat 35 termasuk ayat serba guna, karena dapat menjadi doa atau wasilah berbagai macam hajat keperluan. Di antaranya yaitu agar dicintai banyak orang, agar memperoleh rezeki yang berkah, dan berbagai macam keperluannya. Adapun bacaannya ayatnya yaituٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ“Allah Pemberi cahaya kepada langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca dan kaca itu seakan-akan bintang yang bercahaya seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya, yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya berlapis-lapis, Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An-Nur ayat 35Ketujuh, doa agar terselamat dari perbuatan zalim dan serangan binatang yang ingin terhindar dari berbuat zalim dan kezaliman seseorang, serta terhindar dari binatang buas, maka hendaknya ia membaca Surat An-Nur ayat 40. Berikut bacaan ayatnyaأَوْ كَظُلُمَٰتٍ فِى بَحْرٍ لُّجِّىٍّ يَغْشَىٰهُ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِۦ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِۦ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَآ أَخْرَجَ يَدَهُۥ لَمْ يَكَدْ يَرَىٰهَا ۗ وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ ٱللَّهُ لَهُۥ نُورًا فَمَا لَهُۥ مِن نُّورٍ"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak pula, di atasnya lagi awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, dan barangsiapa yang tiada diberi cahaya petunjuk oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun." QS. An-Nur 40

AlMujadalah ayat 10 8 ibrahim ayat 7 9 Contoh petunjuk bagi orang beriman 10 Hukum tajwidnya surat alhujurat ayat 35 11 ali imran 12 Hadis+riwayat+muslim:1635 13 Ibrahim 7 14 Qur'an+Surat+almaidah+ayat+148 15 Obat asy syifa 16 Al baqarah Hasil pencarian tentang Surah+an-nur+ayat+35+dan+rumi. ini yakni ayat 90 surah An-Nahl, adalah ayat ۞ اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ النور ٣٥ l-samāwātiٱلسَّمَٰوَٰتِof the heavenswal-arḍiوَٱلْأَرْضِۚand the earthmathaluمَثَلُThe examplenūrihiنُورِهِۦof His Lightkamish'katinكَمِشْكَوٰةٍis like a nichemiṣ'bāḥunمِصْبَاحٌۖis a lampl-miṣ'bāḥuٱلْمِصْبَاحُthe lampzujājatinزُجَاجَةٍۖa glassl-zujājatuٱلزُّجَاجَةُthe glasska-annahāكَأَنَّهَاas if it weredurriyyunدُرِّىٌّbrilliantyūqaduيُوقَدُwhich is litmubārakatinمُّبَٰرَكَةٍblessedzaytūnatinزَيْتُونَةٍan olivesharqiyyatinشَرْقِيَّةٍof the eastgharbiyyatinغَرْبِيَّةٍof the westyakāduيَكَادُwould almosttamsashuتَمْسَسْهُtouched itl-lahuٱللَّهُAllah guideslinūrihiلِنُورِهِۦto His LightwayaḍribuوَيَضْرِبُAnd Allah sets forthl-lahuٱللَّهُAnd Allah sets forthl-amthālaٱلْأَمْثَٰلَthe exampleslilnnāsiلِلنَّاسِۗfor the mankindwal-lahuوَٱللَّهُAnd Allahʿalīmunعَلِيمٌis All-KnowerAllaahu noorus samaawaati wal ard; masalu noorihee kamishkaatin feehaa misbaah; almisbaahu fee zujaajatin azzujaajatu ka annahaa kawkabun durriyyuny yooqadu min shajaratim mubaarakatin zaitoonatil laa shariqiyyatinw wa laa gharbiyyatiny yakaadu zaituhaa yudeee'u wa law alm tamsashu naar; noorun 'alaa noor; yahdil laahu linoorihee mai yashaaa'; wa yadribul laahul amsaala linnaas; wallaahu bikulli shai'in Aleem an-Nūr 2435Sahih InternationalAllah is the Light of the heavens and the earth. The example of His light is like a niche within which is a lamp; the lamp is within glass, the glass as if it were a pearly [white] star lit from [the oil of] a blessed olive tree, neither of the east nor of the west, whose oil would almost glow even if untouched by fire. Light upon light. Allah guides to His light whom He wills. And Allah presents examples for the people, and Allah is Knowing of all things. An-Nur [24] 351 Mufti Taqi UsmaniAllah is the Light of the heavens and the earth. The example of His light is that of a niche, in which there is a lamp; the lamp is in a glass - the glass looks like a brilliant star - it is lit by the oil of a blessed tree, the olive, which is neither eastern, nor western. Its oil is about to emit light even though the fire has not touched it - it is light upon light. Allah guides to His light whomsoever He wills; Allah describes examples for the people, and Allah knows everything Dr. Mustafa Khattab, the Clear Quran3 Ruwwad Translation Center4 A. J. Arberry5 Abdul Haleem6 Abdul Majid Daryabadi7 Abdullah Yusuf Ali8 Abul Ala Maududi9 Ahmed Ali10 Ahmed Raza Khan11 Ali Quli Qarai12 Ali Ünal13 Amatul Rahman Omar14 English Literal15 Faridul Haque16 Hamid S. Aziz17 Hilali & Khan18 Maulana Mohammad Ali19 Mohammad Habib Shakir20 Mohammed Marmaduke William Pickthall21 Muhammad Sarwar22 Qaribullah & Darwish23 Safi-ur-Rahman al-Mubarakpuri24 Wahiduddin Khan25 Talal Itani26 Tafsir jalalayn27 Tafseer Ibn Kathirالقرآن الكريم - النور24 35An-Nur 2435
TafsirJalalayn, 21/Al-Anbiya-35: (Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati) di dunia (dan Kami akan menguji kalian) mencoba kalian (dengan keburukan dan kebaikan) seperti miskin, kaya, sakit Al-Anbiya-35, Surah Nabi-Nabi Ayat-35 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran)
Allah yang menerangi langit dan bumi. Bandingan nur hidayah petunjuk Allah Kitab Suci Al-Quran adalah sebagai sebuah "misykaat" yang berisi sebuah lampu; lampu itu dalam geluk kaca qandil, geluk kaca itu pula jernih terang laksana bintang yang bersinar cemerlang; lampu itu dinyalakan dengan minyak dari pokok yang banyak manfaatnya, iaitu pokok zaitun yang bukan sahaja disinari matahari semasa naiknya dan bukan sahaja semasa turunnya tetapi ia sentiasa terdedah kepada matahari; hampir-hampir minyaknya itu - dengan sendirinya - memancarkan cahaya bersinar kerana jernihnya walaupun ia tidak disentuh api; sinaran nur hidayah yang demikian bandingannya adalah sinaran yang berganda-ganda cahaya berlapis cahaya. Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya menurut undang-undang dan peraturanNya kepada nur hidayahNya itu; dan Allah mengemukakan berbagai-bagai misal perbandingan untuk umat manusia; dan Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu. An-Nuur 2435 Nur hidayah petunjuk Allah itu bersinar dengan nyatanya terutama sekali di rumah-rumah ibadat yang diperintahkan oleh Allah supaya dimuliakan keadaannya dan disebut serta diperingat nama Allah padanya; di situ juga dikerjakan ibadat mensuci dan memuji Allah pada waktu pagi dan petang. An-Nuur 2436 Ibadat itu dikerjakan oleh orang-orang yang kuat imannya yang tidak dilalaikan oleh perniagaan atau berjual-beli daripada menyebut serta mengingati Allah, dan mendirikan sembahyang serta memberi zakat; mereka takutkan hari kiamat yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan. An-Nuur 2437 Mereka mengerjakan semuanya itu supaya Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan bagi apa yang mereka kerjakan, dan menambahi mereka lagi dari limpah kurniaNya; dan sememangnya Allah memberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendakiNya dengan tidak terhitung. An-Nuur 2438 Hakikat CahayaKejelasan, penafsiran dan pengertian ayat misykat memberi bantuan yang amat besar dalam memahami persoalan hati dan perjalanan ayat pertama, komposisi atau komponen manusia diumpamakan dengan lubang yang tidak tembus dengan pelita dan kaca. Misykat adalah suatu lubang di dinding yang tidak tembus ke sebelahnya. Pelita sama dengan lampu, dan kaca adalah dinding yang menghimpun dan melingkupi pelita yang ketiga-tiga komponen ini adalah perumpamaan dari manusia yang beriman yang padanya ada jasadnya, hatinya dan cahaya yang ada di dalam hati. Jasad diumpamakan dengan misykat, hati diumpamakan dengan kaca dan cahaya diumpamakan dengan pelita yang ada dalam kaca.“Allah cahaya langit dan bumi”Bermaksud; Dia adalah pemberi petunjuk cahaya kepada langit dan bumi; di mana tiada petunjuk di langit dan di bumi tanpa cahaya-Nya. Selanjutnya Allah mengumpamakan petunjuk-Nya sebahagian petunjuk bagi orang mukmin. Hidayah ditamsilkan dengan perumpamaan-perumpamaan, kebesaran dan kemuliaan hidayah-Nya menjadi misykat adalah jasad orang mukmin yang melingkupi hatinya, kaca ialah hati orang mukmin yang melingkupi cahaya hati yang merupakan petunjuk dari penunjuk bagi orang mukmin itu sendiri, sehingga dia mampu melihat hakikat segala sesuatu yang berjalan di atas hidayah dari Tuhannya dengan cahaya tersebut. Ini adalah Tahap Pertama dalam perumpamaan kedua ialah kaca yang melingkupi pelita atau hati yang melingkupi cahaya dan kebenderangan cahaya yang sangat cemerlang diumpamakan dengan bintang yang menerangi, di mana bintang itu diserupakan dengan mutiara kerana sangat cemerlangnya cahaya bintang perhatikan di sini, perbincangan tentang kaca dan semua pelitanya atau tentang hati dan cahayanya, seluruhnya diumpamakan dengan bintang yang mutiara al-Kaukub ad-Durriy sehingga pelita itu mampu bersinar. Demikian pula kacanya, ia bersinar kerana cemerlang dan putih Tahap Ketiga ialah pelita ada dalam kaca, dari mana dan dengan apa kaca itu dinyalakan? Dari mana cahaya itu didapati? Bagaimana kecahayaan nuraniyah mampu berlangsung? Dengan ungkapan lain, cahaya itu ada di dalam hati, dari mana hati itu memperoleh nuraniah? Bentuk pertolongan bagaimana yang yang diberikan kepada hati atau yang diperolehinya hingga ia bernuraniah? Apa yang menimbulkan cahaya rohani tersebut?Allah SWT berfirman yang dinyalakan, maksudnya yang dinyalakan adalah pelita yang ada dalam kaca atau cahaya yang ada dalam hati orang mukmin dinyalakan, “dengan minyak yang dari pohon yang banyak berkatnya atau yang banyak manfaatnya. Iaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah baratnya”. Sedangkan Zaitun ialah syariat Ibnu Kasir, kejernihan, sinar atau nuraniah yang ada dalam diri seorang mukmin diumpamakan seperti dinding kaca yang jernih lagi murni seperti permata, sedangkan al-Qurán dan syariát diumpamakan seperti minyak jernih, baik, bercahaya dan seimbang tanpa ada sedikit pun terhadap keempat pohon yang penuh berkah merupakan sumber dari cahaya hati, adalah syariat Allah yang penuh manfaat, yang merupakan sumbe dari cahaya kalbu. Dari situlah kalbu mengambil cahaya. Berapa kadar besar minyaknya? Allah befirman“Yang minyaknya sahaja hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api”Minyak itu dinyatakan jernih dan bercahaya, kata an-Nasafi kerana kilaunya hampir-hampir bersinar tanpa ada api atau tanpa dinyalakan api. Kadar besar nuraniah syariat yang memberi cahaya pada hati? Dan betapa besar cahaya hati yang diperoleh dari sinaran cahaya syariat?Demikianlah adanya, dan kerana itulah Allah berfirman“Cahaya di atas cahaya”Ini adalah perumpamaan tahap kelima. Cahaya yang diumpamakan kebenaran itu, kata an-Nasafi, seperti yang bersatu yang berlapis-lapis yang mana di dalamnya terjadi interaksi antara cahaya misykat, pelita dan minyak. Sehingga tidak ada satupun yang tinggal untuk memperkuat benderangnya cahaya, kerana pelita yang ada di dalam tempat yang sempit menyerupai lubang yang tidak tembus, di mana ia mampu menghimpun dan memadukan seluruh cahaya. Hal ini berbeza seandainya di tempat yang luas, maka sinar cahayanya akan tersebar dan berserakan. Sedangkan dinding kaca merupakan suatu yang paling banyak menambah penerangan, demikian juga dengan minyak dan Ibnu Kasir’As-Saddi yang pernah berkata tentang firman Allah tersebut, cahaya di atas cahaya adalah cahaya api dan cahaya minyak bila bersatu akan memancarkan sinar, dan yang satu tidak akan memancarkan cahaya yang lain. Demikian pula cahaya al-Qurán dan cahaya iman bersatu demikian, perumpamaan yang Allah buat untuk menerangkan kebebasan hidayahNya telah sempurna, dan dari penjelasan tentang perumpamaan tersebut, kita tahu bahawa penunaian syariat Allah lah yang mampu memberikan cahaya iman yang itu, berdasarkan pendapat Ibnu kasir’As-Saddi juga, cahaya api dan cahaya minyak bila bersatu padu memancarkan sinar, dan tidak akan bersinar satu di antaranya tanpa yang lain. Demikian juga cahaya al-Qurán dan cahaya iman ketika bersatu padu, dan satu di antaranya tidak akan memancarkan cahaya tanpa yang sini, kita sudah mulai memahami bahawa kewujudan kandungan al-Qurán merupakan makanan yang kekal bagi kalbu, sebab dengan al-Qurán pelita hati akan tetap menyala terang dan akan tetap memperolehi petunjuk. Bertambahnya perpaduan cahaya hati dan pancarannya bergantung kepada kadar penunaian seseoang terhadap kandungan al-Qurán dan misykat atau jasad akan memantulkan cahaya ini sehingga jalan baginya menjadi terang dan juga bagi yang lain.“Allah membimbing kepada cahaya-Nya kepada siapa yang dia kehendaki dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”Maksudnya Allah membimbing kepada cahaya syariat-Nya atau Allah memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki dari ahli Iman sehingga mereka memperolehinya dan mengikuti petunjuk yang diberikan kepada berikutnya menjelaskan tentang tempat mereka yang hatinya dipenuhi cahaya dan hidayah“Di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya.”Ketika menerangkan ayat misykat lubang yang tidak tembus yang terdapat di sebahagian rumah Allah, iaitu masjid, an-Nasafi mengulas bahawa Misykat adalah jasad orang mukmin yang hatinya adalah mencintai masjid. Dapat disimpulkan bahawa titik tolak kepada pendidikan keimanan yang tinggi adalah masjid dengan cara menyucikan diri di dalam masjid pada waktu pagi dan pada waktu petang dengan melaksanakan solat di dalamnya. Ini adalah kerana mereka adalah lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula dari jual beli dari mengingat Allah, dari mendirikan solat, dan dari membayar zakat. Mereka takut pada satu hari yang di hari itu hati penglihatan menjadi goncang.
Redaksi 31/08/2021. Tafsir Surah An-Nur. Tafsir Surah An-Nur Ayat 35 berbicara mengenai orang-orang yang dianugerahi cahaya, yakni cahaya Ilahi (Nur Ilahi). Salah satu tanda orang yang telah dianugrahi cahaya Ilahi adalah mereka yang selalu berzikir kepada Allah SWT. Baca sebelumnya: Tafsir Surah An-Nur Ayat 35 (1) Setiap surah dalam Alquran memiliki keistimewaan dan keutaman. Bagi setiap orang yang mau mempelajari Alquran dengan sungguh-sungguh tentu akan memperoleh keberkahan dan menemukan petunjuk-petunjuk dalam menjalani kehidupan. Di antara surah yang sangat istimewa dalam Alquran adalah surah an-Nur. Surah ini merupakan surah ke-24 dalam Alquran atau juz ke-18 dan memiliki 64 ayat. Surah an-Nur masuk pada klasifikasi surat Madaniyah karena surat ini diturunkan Allah ketika Rasulullah telah berhijrah dari Mekkah ke Yastrib atau Madinah. Pendiri Quantum Akhyar Institut, Ustaz Adi Hidayat, menjelaskan, dari penamaan surah saja, yakni an-Nur, sudah menunjukkan keistimewaan surah tersebut. Secara harfiah an-Nur berarti cahaya. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, nama surah an-Nur menunjukkan bahwa seluruh ayat yang terkandung dalam surah itu merupakan cahaya yang merupakan petunjuk dari Allah kepada hamba-Nya agar selamat dalam menjalani kehidupan. "Allah ingin memberikan kesan bahwa surat ini spesial, karena di seluruh suratnya, ayatnya mengandung cahaya, pedoman-pedoman yang kalau kita pelajari, kita amalkan, Allah akan memberikan cahaya dalam kehidupan kita, yang membuat kita bersinar di hadapan Allah," kata Ustaz Adi Hidayat dalam kajian daringnya. Surah an-Nur memuat banyak pedomaan syariat. Ini sekaligus karakteristik dari surah Madaniyah. Berkaitan dengan itu dalam awal surah an-Nur, yakni pada ayat satu, Allah menjelaskan bahwa surah an-Nur diturunkan menjelaskan hukum-hukum Allah bagi umat manusia. "Inilah suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum-Nya, dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda kebesaran Allah yang jelas, agar kamu ingat." Alquran surah an-Nur ayat 1. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan dalam permulaan surah an-Nur, Allah langsung memberikan peringatan kepada hamba yang membaca surat tersebut agar fokus dengan menaruh perhatian yang sempurna agar mendapatkan cahaya atau petunjuk Allah. Dalam ayat pertama itu terdapat kata wa faradhnaha yang berarti kami wajibkan menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya. Salah satu ahli tafsir dari kalangan tabiin, yakni Mujahid bin Jabar dan Qatadah menjelaskan bahwa makna dari lafaz wa faradhnaha dalam surat itu, yakni bahwa Allah dalam surat itu menerangkan perkara yang halal, haram, perintah, larangan dan batasan-batasan bagi manusia. Begitu pun keterangan Imam Bukhari yang mengatakan faradhnaha memiliki arti Allah mewajibkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya bagi manusia baik pada masa saat ayat itu diturunkan yakni masa sahabat maupun sesudahnya hingga hari akhir. Ustaz Adi Hidayat mengatakan, dengan mematuhi apa yang dijelaskan pada ayat-ayat dalam surah an-Nur, seseorang akan memperoleh cahaya atau petunjuk dalam kehidupannya sehingga selamat. "Jadi, keistimewaan surah an-Nur ini bukan sekadar menerangkan ini halal dan haram, tetapi menerangkan dengan sejelas-jelasnya, sejernih-jernihnya sehingga tidak ada celah bagi kita untuk mengelak dari semua. Supaya lebih ingat dan dekat dengan Allah," ujar Ustaz Adi Hidayat. Pada ayat pertama itu juga terdapat kata tadzakarun tepatnya pada posisi akhir ayat pertama. Ustaz Adi Hidayat mengatakannya dengan kata tadzakarun menginformasikan dengan sangat jelas bahwa dengan membaca, memahami, dan mengamalkan apa yang telah Allah firmankan dalam surah an-Nur akan menjadi senantiasa terhubung mengingat Allah. "Dengan kata tadzakarun menunjukkan rahmat Allah, bermakna cara cepat terhubung dengan Allah. Sehingga, berada dalam pantauan rahmatnya, bersinar dalam setiap tindakan, mendapatkan cahaya-Nya," katanya. Namun, apakah setiap orang yang membaca surah an-Nur sudah pasti akan mendapatkan cahaya? Ustaz Adi Hidayat mengatakan pada ayat pertama surah an-Nur itu juga terdapat kata la'alakum yang merupakan kata untuk menunjukkan makna sesuatu yang akan diraih tak mungkin tercapai dengan kesungguhan. Karena itu, menurut dia, tidak semua orang yang mengaji atau membaca surah an-Nur mendapatkan cahaya sebagaimana dijadikan nama pada surat itu. Menurut dia, hanya orang-orang yang mau bersungguh-sungguh membaca, memahami, dan mengamalkan surah an-Nur yang akan memperoleh cahaya sehingga selamat dalam menjalankan hidup. Karena itu, kata dia, agar semua bisa diraih, terlebih dulu harus menancapkan kesungguhan dalam hati untuk menggali kandungan dalam surah an-Nur dan bersungguh-sungguh untuk mengamalkannya. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini . 378 138 328 425 212 202 419 112

kelebihan surah an nur ayat 35