Musikgamelan adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah jawa. Musik gamelan pada saat ini telah mengalami banyak perkembangan dan sedikit modifikasi atau pertambahan beberapa alat m us ik modern. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes
- Musik merupakan hasil suatu budaya yang ditemukan di setiap peradaban manusia, baik pada masa lalu maupun masa kini. Menurut para ahli, musik hadir di antara manusia prasejarah, sebelum akhirnya menyebar dan berkembang ke seluruh dunia. Diperkirakan bentuk musik yang paling sederhana telah dikenal oleh nenek moyang manusia sejak 6 juta tahun perkembangannya, musik terus mengalami perubahan, dipengaruhi oleh aspek-aspek budaya, seperti ekonomi, iklim, teknologi. Baca juga Bentuk Komunikasi Zaman Prasejarah Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sejarah musik era prasejarah Musik diduga pertama kali dikenal pada periode Paleolitikum atau sekitar hingga tahun lalu. Namun, ada pula yang menyebut bahwa musik mulai dikenal pada masa Homo Sapiens, yang hidup sekitar hingga tahun lalu. Para ahli berpendapat bahwa awal mula manusia prasejarah mengenal musik adalah saat mereka mendengar beragam bunyi di alam. Bunyi di alam yang beragam kemudian dikombinasikan menjadi sebuah ritme dengan alat-alat sederhana yang mereka buat sebagai alat musik. Sebagian besar instrumen manusia purba paling awal ditemukan di Eropa dan berasal dari Paleolitik Atas.

Padasekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya[1]. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang).

Merinci sejarah kemunculan dan perkembangan musik di Indonesia. Dari sejak zaman sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, pengaruh musik Barat, hingga merinci ragam seni musik di Indonesia. Bagi orang Barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie Netherland-Oost yang merujuk pada Indonesia. Anggapan tersebut mengakibatkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia kurang diperhitungkan oleh bangsa lain. Sesungguhnya, khazanah dan nilai seni di Indonesia sangat kaya dan bermutu tinggi sehingga dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang. Musik merupakan salah satu cabang seni yang turut berkembang bersamaan dengan cabang seni yang lainnya. Seni musik di Indonesia telah muncul dan berkembang sejak lama, pada zaman jauh sebelum masuknya agama Hindu-Buddha. Sehingga bisa dikatakan bahwa seni musik telah melampaui batas bahasa, kebudayaan, bahkan agama. Untuk lebih jelasnya memahami perkembangannya di Indonesia, mari kita simak ulasan berikut ini. Baca juga Pengertian Seni Musik, Unsur-Unsur, dan Sejarahnya Musik Indonesia atau musik Nusantara adalah semua musik yang berkembang di Nusantara yang mencerminkan identitas Indonesia, baik dari segi bahasa maupun karakter melodinya. Sudah sejak lama sejarah musik Indonesia bermula. Untuk merunut perkembangan musik di Indonesia, ada beberapa tahap dari era Hindu-Buddha hingga era modern. 1. Masa Sebelum Hindu-Buddha Pada masa-masa awal perkembangan musik di Nusantara, sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha, musik digunakan sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, suara-suara yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu dipercaya memiliki kekuatan magis. Di masa itu, alat musik yang digunakan berasal dari alam sekitar. Seperti contohnya dikenal alat musik kledi yang merupakan salah satu alat musik bambu yang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu ditanam di tanah dengan ukuran berbeda-beda yang kemudian menghasilkan bunyi yang indah dari tiupan angin. 2. Masa Setelah Hindu-Buddha Setelah masuknya Hindu ke Nusantara yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Kutai dan Tarumanegara pada abad ke-4, musik mulai masuk ke ranah istana kerajaan. Masa itu, peran musik tak cuma sebagai bagian dari kegiatan ritual, namun juga menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan istana, seperti menjadi hiburan untuk para tamu istana. Musik-musik istana kian berkembang pesat khususnya di daerah Jawa yang berupa alat musik gamelan. Alat musik gamelan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, blimbingan, pencon, kendang, dan kelompok pelengkap. 3. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Islam Dimulai abad 14, Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran dan kehancuran. Sementara itu, terjadi perkembangan pesat kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa hingga Sumatera. Tentu saja, hal ini membuka jalan bagi kebudayaan Islam Timur Tengah untuk memberikan pengaruh kuat dalam berbagai bidang, termasuk seni musik. Jenis musik yang diperkenalkan oleh para pedagang Arab masa itu berupa alat musik gambus, rebana, dan rebab. Namun dalam perkembangannya, alat-alat musik ini mengalami perbedaan nama, bentuk, dan cara memainkannya di setiap daerah. Dalam perkembangan alat musik gambus sejenis gitar/mandolin, ketika memainkannya biasanya diiringi dengan alat musik lain seperti biola, akordeon, gendang, seruling, dan bas yang membentuk kelompok jenis musik baru yang dikenal dengan orkes gambus. 4. Masa Kolonialisme Masuknya bangsa Barat ke Nusantara juga turut memberikan pengaruh besar dalam perkembangan musik di Indonesia. Selain melancarkan kolonialisme, para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, seperti biola, cello, gitar, flute, dan ukulele. Mereka juga memperkenalkan sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Pada era inilah, Indonesia mengalami permulaan perkembangan musik modern. Para komponis Nusantara menciptakan karya musik berupa kombinasi musik Barat dengan musik Nusantara. Karya musik tersebut kemudian dikenal sebagai musik keroncong. 5. Masa Modern/Kontemporer Berawal dengan masuknya media elektronik ke Indonesia, terjadilah arus globalisasi yang tak dapat dibendung. Berbagai budaya Barat mulai masuk ke dalam negeri termasuk berbagai aliran musik seperti pop, jazz, blues, rock, R&B, hingga musik-musik India yang banyak diperkenalkan melalui film-filmnya. Dalam era modern perkembangan musik di Indonesia ini, muncul berbagai jenis musik baru yang memadukan unsur-unsur musik asing dengan musik Nusantara. Seperti contohnya musik dangdut yang merupakan perpaduan antara musik India dengan musik Melayu. Selain itu, berkembang pula jenis musik yang mengkombinasikan unsur-unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik Barat, terutama pada alat-alat musiknya. Perpaduan musik ini kemudian menghasilkan jenis musik yang dikenal dengan musik etnis. Instrumen Musik Nusantara Identitas musik Indonesia mulai terbentuk sejak abad ke-3 atau ke-2 Sebelum Masehi, ketika budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara. Musik-musik suku tradisional Nusantara umumnya menggunakan alat musik perkusi semacam gendang dan gong. Beberapa alat musik berkembang menjadi alat musik yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan satuan instrumen gamelan dari Jawa dan Bali. 1. Gamelan Gamelan merupakan alat musik yang berasal dari budaya Jawa, Bali, dan Lombok, salah satu bentuk musik Nusantara yang paling dikenal. Musik ini dimainkan oleh beberapa orang bersama dengan alat musik perkusi, seperti metalofon, gong, rebab, dan seruling bambu. Pertunjukan gamelan umum digelar di Indonesia dan Malaysia. 2. Kecapi Suling wikipedia Kecapi suling merupakan bentuk musik dari daerah Jawa Barat, khususnya Sunda, adalah sejenis musik instrumental yang terdiri dari alat musik kecapi dan suling. Musik instrumental ini sangat bergantung pada improvisasi dan masih berkaitan dengan tembang Sunda. 3. Angklung Angklung adalah alat musik yang secara tradisional berkembang di masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Angklung terbuat dari tabung bambu yang dihubungkan dengan rangka bambu. Dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi dalam susunan nada dalam setiap ukuran, besar atau kecil. 4. Kolintang Kolintang atau kulintang adalah alat musik perkusi asal Indonesia bagian timur dan Filipina yang terbuat dari kayu dan perunggu. Di Indonesia, kolintang sering dihubungkan dengan orang Minahasa dari Sulawesi Utara, namun kolintang juga terkenal di Maluku dan Timor Timur. 5. Sasando wikipedia Sasando adalah alat musik petik yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bagian utama dari sasando adalah tabung dari bambu dan ganjalan-ganjalan di mana senar direntangkan. Lalu tabung sasando ini diletakkan dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat se[erti kipas. Baca juga 10 Fungsi Seni Musik Utama dalam Kehidupan Manusia Ragam Musik Nusantara Sejak era Hindu-Buddha, perkembangan musik di Indonesia telah bermula hingga era musik elektronik di masa kini. Selain bentuk-bentuk musik asli Indonesia, ada beberapa jenis musik baru yang telah dicampuri dengan pengaruh budaya asing. Meski begitu, musik-musik ini menjadi semacam identitas baru dari kebudayaan musik Indonesia. 1. Musik Daerah/Tradisional Ciri yang paling menonjol pada jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen yang digunakan. Musik tradisi memiliki karakterisitik yang khas, dengan syair dan gaya melodinya meenggunakan bahasa dan gaya seni daerah asalnya. Seni musik tradisi ini menjadi identitas, jati diri, ciri khas, dan media kreasi dari masyarakat pendukungnya, sekaligus menjadi identitas dan ciri khas Indonesia yang memiliki ragam kebudayaan. Beberapa contoh alat musik yang biasa digunakan dalam musik tradisi ini di antaranya Instrumen Musik Perkusi, berupa gamelan, talempong, kolintang, arumba, dan kendang. Instrumen Musik Petik, berupa kecapi, sasando, dan sampek. Instrumen Musik Gesek, berupa rebab dan ohyan. Instrumen Musik Tiup, berupa suling, saluang, serunai, dan serompet atau tarompet. 2. Musik Keroncong Musik keroncong terbentuk bermula sejak orang-orang Portugis masuk ke Indonesia yang juga membawa alat musik Eropa. Pada permulaan tahun 1900-an, musik ini dianggap sebagai musik berkualitas rendah. Namun keadaan berbalik ketika tahun 1930-an, ketika perfilman Indonesia mulai bergabung dengan musik keroncong dan mulai berjaya pada dekade berikutnya, ketika musik keroncong terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Salah satu lagu keroncong yang paling terkenal adalah “Bengawan Solo” yang ditulis oleh Gesang Martohartono, seorang permusik dari Solo, ketika Angkatan Darat Jepang menguasai Pulau Jawa pada Perang Dunia II pada tahun 1940. Ketika mulai diperdengarkan di radio, lagu “Bengawan Solo” menjadi populer di seluruh Indonesia, khususnya orang Jawa. Bahkan, lagu ini juga sukses menjadi populer di kalangan orang-orang Jepang. Sehingga ketika mereka kembali ke Jepang, banyak dari musisi Jepang menyanyikan lagu tersebut. 3. Musik Dangdut Dangdut merupakan salah satu jenis musik dansa yang populer sejak tahun 1970-an. Musik dangdut merupakan hasil kombinasi antara musik India dan musik asli Nusantara. Ciri khas pada musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla yang menghasilkan bunyi “ndut” dengan karakter iramanya yang ringan. Beberapa nama penyanyi dangdut yang populer dan menjadi penggerak musik dangdut di Indonesia di antaranya Rhoma Irama, Elvy Sukaesih, disusul generasi Inul Daratista, Evie Tamala, Mansyur S., dan Fahmy Shahab. Musik ini juga populer di Malaysia sebagai simbol bangsa Melayu, meski musik ini bukan bagian dari kebudayaan Melayu. 4. Musik Perjuangan Ciri khas yang paling menonjol dari musik perjuangan adalah pada syair-syairnya yang umumnya berisi tentang ajakan untuk berjuang, berkorban untuk Tanah Air, dan menumbuhkan nilai-nilai patriotisme. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak. 5. Indo-pop Indo-pop adalah singkatan dari Indonesian pop atau musik pop indonesia. Secara luas, indo-pop didefinisikan sebagai aliran musik populer yang ada di indonesia. namun dala arti yang lebih luas juga dapat mencakup budaya pop Indonesia yang juga termasuk perfilman dan sinetron. Ciri khas pada musik indo-pop adalah pada penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para penggiat musik juga menambahkan variasi gaya yang beragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar dan penikmatnya. Baca juga Merunut Jenis-Jenis Seni Musik Berdasarkan Perkembangan Zaman Referensi
Alattulang prasejarah yang "tertua" diketemukan di Afrika yang diperkirakan berumur 1,5 juta tahun yang lalu. Hal ini merupakan sesuatu yang 'wajar' karena di Afrika ditemukan banyak lapisan kebudayaan pada msa prasejarah, umumnya para peneliti percaya bahwa "manusia" muncul dan kemudian melakukan migrasi dari Afrika, out of Africa. - Pada dasarnya, musik sudah ada sejak zaman purbakala dan digunakan sebagai alat pengiring upacara kepercayaan. Namun pada abad pertengahan, terjadi perubahan besar pada sejarah musik karena keadaan dunia yang juga mengalami perubahan. Sejak saat itu, musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi juga untuk urusan duniawi. Berikut ini beberapa perubahan musik pada setiap periode yang memiliki gaya tertentu secara signifikan dan berkontribusi sampai era sekarang 1. Zaman Romantik sekitar 1810-1890 Pada era ini, musik lebih mementingkan perasaan yang subyektif. Musik tidak hanya untuk keindahan nada, tetapi juga untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak pada zaman romantik adalah Ludwig Von Bethoven dari Jerman. Hasil ciptaannya antara lain 5 buah sonata cello dan piano, 9 buah simfoni, dan 32 sonata piano. Franz Peter Schubert dari Wina. Hasil ciptaannya antara lain Tannhauser, Die Maistersinger Von Hurberg, Lohengrin, Der Fliegende Holander. Ia mempunyai suara merdu dan menjadi penyayi paduan suara Imperial Choir. Kemudian ia memperdalam pengetahuan musiknya di bidang komposisi. Dia meninggalkan 100 buah hasil karyanya, kebanyakan lagu-lagu solo. Francois Fredrick Chopin dari Polandia. Hasil ciptaannya ialah Hungarian Dance, Muskoor Ein Deusches Requiem, Kuartet gesek. Pada usia 14 tahun ia sudah menjadi pianis dan merupakan seorang komponis terakhir dari aliran Romantik. Robert Alexander Schumann dari Jerman. Johanes Brahms dari Hamburg Jerman. Di masa ini, musik mendapat perhatian cukup baik dari berbagai kalangan, termasuk para filsuf. Musik mulai dianggap sebagai bidang yang cukup penting, bahkan pada masa-masa berikutnya. 2. Zaman Peralihan sekitar 1880-1920 Musik jaman peralihan modern diawali dari munculnya aliran musik impresionis, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya musik ini menekankan pada timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. Claude Achille Debussy adalah pelopor aliran musik impresionisme, sistem tonal tidak hanya nada-nada diatonis saja, tetapi memasukkan nada-nada pentaonis, dan memilih bentuk ansambel kecil untuk masuk ke nada pentatonis yang tidak lazim dalam eksperimen musiknya, musik zaman ini memberikan suasana menarik dan eksotis. Ia merupakan salah satu komposer paling berpengaruh pada akhir abad ke-19 dan awal abad Zaman Modern sekitar 1900-1950 Musik modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan teknologi dari segi instrumen maupun penyajian, bersifat universal serta menyeluruh sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut. Tentang perkembangan musik sekitar tahun 1940an sampai tahun 1960an, selain aliran musik eksperimental, kehadiran teknologi saat itu memberi pengaruh kuat dalam perkembangan musik yang dituliskan oleh Tim Rutherford-Johnson dalam bukunya “Music After The Fall, Modern Composition and Culture Since 1989”, bahwa perkembangan teknologi, sosial, dan politik dapat memberikan inspirasi kepada kesenian dengan dua cara, yaitu dapat memfasilitasi atau menginspirasi mereka. Namun musik zaman ini tidak mengakui adanya hukum dan peraturan, karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, misalnya penemuan di bidang teknik seperti Film, Radio, dan Televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas. Komponis-komponis pada Zaman Modern Claude Achille Debussy dari Prancis Bella Bartok dari Honggaria. Maurice Ravel dari Prancis. Igor Fedorovinsky dari Rusia Edward Benyamin Britten dari Inggris. 4. Zaman Kontemporer sekitar 1950-1995 Perkembangan musik kontemporer saat ini adalah hasil evolusi puluhan tahun dari musik masa kini sejak awal abad ke-20 musik ini, Dieter Mack justru mengatakan fakta di mana karya dari Maurice Ravel “Frontispice” untuk 2 piano dan 5 tangan yang diciptakan pada tahun 1918, misalnya memperlihatkan perkembangan “radikal” bahasa musik seperti penggunaan poliritme yang kompleks dan permainan warna yang tidak tersebut sudah terjadi pada aliran Futurisme sekitar tahun 1913 yang digawangi oleh Luigi Russolo dan kawan-kawan, di mana emansipasi noise sudah ada pada aliran ini. Mereka sangat “memuliakan” mesin dan bahkan membuat alat yang dapat memproduksi juga Pengertian Seni Musik menurut Para Ahli Jamalus, Red, dan Sidnell Mengenal Pentatonis Tangga Nada yang Biasa Dipakai Musik Daerah Elektrofon Alat Musik yang Sumber Bunyinya Menggunakan Listrik - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Dhita Koesno
Indoesiadi era globalisasi.Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif dengan teknik studi pustaka dalam mengumpulkan data. Menurut Malinowski, Budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Teori Malinowski ini sangat nampak dalam pergeseran nilai-
Musik memiliki sejarah dan perkembangan yang panjang sebelum mencapai pada tahap saat ini. Mungkin kamu sering mendengar kalau musik itu universal. Selain itu, musik juga beragam. Tiap orang punya selera musiknya sendiri. Sebagian orang mungkin menyukai lagu pop yang dibawakan Taylor Swift, Shawn Mendes, atau Ed Sheeran. Namun, bisa jadi sebagian yang lain menyukai lagu rock, seperti The Beatles, Queen, dan kamu pencinta musik, yuk, luangkan waktu sejenak untuk merenungkan kira-kira musik apa yang kamu sukai? Kamu bisa menyimak sejarah musik dari masa ke masa berikut ini!Asal mula dan sejarah musik memiliki banyak sejarawan yang berpikir bahwa musik telah ada sebelum manusia ada. Itu karena hewanlah yang mengambil bagian terhadap musik. Meski begitu, dilansir dari Live About, para ahli sejarah menunjukkan bahwa terdapat enam periode musik yang memiliki gaya tertentu dan secara signifikan berkontribusi terhadap musik yang ada Musik Abad Pertengahan sekitar tahun 600-1600 masa ini, terdapat dua jenis gaya musik yang umum, yakni monofonik dan polifonik. Adapun, bentuk utama musik, yaitu kidung Gregorian dan sendiri berarti bentuk musik gereja yang tak memiliki iringan instrumen dan hanya berisi kidung atau nyanyian. Untuk suatu periode, ini adalah satu-satunya jenis musik yang diizinkan di gereja-gereja Musik era Renaisans sekitar tahun 1400-1600 berarti kelahiran kembali’. Dalam konteks musik, pada abad ke-16, pengaruh seni gereja mulai melemah. Selama periode Renaisans, komposer membawa banyak perubahan tentang bagaimana cara musik diciptakan dan dirasakan. Sebagai contoh, musisi bereksperimen dengan cantus firmus atau menggunakan instrumental yang lebih banyak dan bentuk musik yang lebih rumit, hingga mencakup enam bagian suara. Baca Juga 10 Fakta Musik Pengantar Tidur, Mana yang Paling Ampuh Bikin Pulas? 3. Musik Baroque sekitar tahun 1600-1700 baroque berasal dari bahasa Italia barocco yang berarti aneh’. Pada periode Baroque, komposer bereksperimen dengan bentuk, kontras musik, gaya, dan instrumen. Periode ini melihat perkembangan opera, musik instrumental, bentuk, dan gaya musik Baroque menjadi homofonik yang berarti melodi didukung oleh harmoni. Instrumen terkemuka yang ditampilkan dalam komposisi periode Baroque, antara lain violin, viola, double bass, harpa, dan Musik Klasik antara tahun 1700-1810 dan gaya musik periode Klasik ditandai dengan melodi dan bentuk yang lebih sederhana, seperti sonata. Selama masa ini, kelas menengah memiliki akses lebih banyak untuk menikmati musik, tak lagi hanya bangsawan berpendidikan merefleksikan perubahan ini, komposer membuat musik yang tak terlalu rumit dan lebih mudah dipahami. Piano sendiri menjadi instrumen utama yang digunakan komposer selama periode Klasik. Pada periode ini, Mozart menulis simfoni pertamanya dan Beethoven Musik Romantis antara tahun 1810-1900 Romantis menggunakan musik untuk menceritakan sebuah cerita atau mengungkapkan ide. Komposer memperluas penggunaan berbagai instrumen, termasuk instrumen angin. Instrumen yang ditemukan atau diperbaiki selama ini termasuk seruling dan menjadi lebih dramatis ketika orang Romantik meyakini bahwa imajinasi dan emosi mereka yang kuat akan mengalir melalui karya-karya mereka. Pada pertengahan abad ke-19, musik rakyat menjadi populer di antara orang-orang Romawi dan lebih banyak menekankan tema-tema Musik abad selama abad ke-20 membawa banyak inovasi tentang bagaimana musik ditunjukkan dan dihargai. Seniman lebih suka bereksperimen dengan bentuk musik baru dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan komposisi elektronik awal digunakan, seperti dinamophone, Theremin, dan Ondes-Martnot. Adapun, gaya musik abad ke-20 yang muncul, antara lain impresionisme, 12-tone system, neoklasik, jazz, musik konser, serialisme, chance music, musik elektronik, Romantisisme baru, dan tadi sejarah dan perkembangan musik dari awal terbentuk hingga seperti saat ini. Kamu sendiri paling suka musik pada periode mana? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, ya! Baca Juga Gimana Caranya Orang Tuli Mendengarkan Musik? Berikut 7 Faktanya
Perkembanganmamanda. John Naisbitt dan Patricia Aburdere dalam bukunya Megatrend 2000 mengungkapkan bahwa pada abad baru ini seni semakin memasyarakat. Masa ini dikatakan era dasawarsa renaisans seni. Semakin populernya seni dalam kehidupan manusia, maka membuka peluang munculnya wawasan baru tentang kebudayaan, yang pada gilirannya juga
. 159 131 38 9 77 411 458 392

musik nusantara mengalami perkembangan yang lebih modern pada masa