Batikpedalaman adalah pengkategorian batik yang berkembang di masa lalu dimana pada masa itu, pembatik-pembatik hanya ditemui di daerah pedalaman (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 58). Selain itu, tidak sembarang orang dapat melakukan proses pembatikan, sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat umum.
- Indonesia sebagai negara heterogen dengan keberagaman suku, ras, dan agama. Sehingga juga dikenal sebagai negara yang kaya akan seni budayanya. Salah satunya batik. Batik telah ada sejak dahulu kala. Batik dalam perkembangannya sempat mengalami pasang surut. Seiring dengan perkembangan zaman, batik yang dianggap kuno kini menjadi sebuah ikon baru dalam dunia fashion Tanah Air. Batik juga telah ditetapkan oleh UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural sebagai warisan budaya. Batik merupakan seni menggambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Jenis batik di Indonesia ada berbagai macam sesuai daerah asal maupun dari ciri pewarnaannya. Tiap motif batik juga memiliki sejarahnya sendiri. Dulu motif batik bisa menggambarkan status sosial. Beberapa di antaranya dulu hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan atau kerajaan. Dengan perkembangan zaman batik bisa di gunakan oleh semua kalangan. Meskipun pakem tentang penggunaan batik masih diyakini dalam tradisi keraton di Indonesia. Batik biasanya dikenakan pada acara-acara formal maupun semi formal. Dari hari ke hari baju batik pun semakin diminati semua kalangan usia. Ternyata setiap batik ada maknanya loh. Nah, ketika kamu mengenakan salah satu batik apakah kamu mengatahui jenis dan filosofinya? Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis 28/11 12 jenis batik di Indonesia dan penjelasan filosofi motifnya. 1. Batik Parang Kusumo. Solo foto Instagram/ Kota Solo memiliki banyak motif batik kalsik, salah satunya motif Parang Kusumo. Batik Parang Kusumo memiliki ragam hias utama menyerupai sebuah ombak lautan. Ombak yang senantiasa menghantam tebing dan karang tanpa kenal lelah. Sesuai dengan analogi tersebut, Parang Kusumo memiliki makna bahwa sebuah kehidupan harus dilandasi oleh perjuangan dan usaha. Perjuangan nyata guna dalam rangka untuk mencapai keharuman lahir dan batin. Bagi orang Jawa, keharuman yang dimaksud keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma yang berlaku dan sopan santun. 2. Batik Mega Mendung. Cirebon foto Instagram/jaelani_jo Mega Mendung merupakan salah satu jenis motif batik yang populer di daerah Cirebon. Motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan mana dan filosofi yang mendalam. Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini. Dalam motif Mega Mendung harus terdapat tujuh gradasi warna yang menjadi pelapis. Mega Mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan. Gradasi yang ada di motif Mega Mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Istilah mendung diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah. 3. Batik Sidomukti. Solo dan Yogyakarta foto Instagram/ Batik Sidomukti merupakan salah satu jenis batik keraton Solo, Jawa Tengah. Batik ini biasanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Warna soga atau cokelat pada kain sidomukti merupakan warna batik klasik dengan motif yang asli dan kuno. Batik Sidomukti sendiri memiliki filosofi sesuai namanya. Sidomukti berasal dari kata "sido" yang berarti jadi atau menjadi atau terus menerus sedangkan "mukti" yang berarti mulia dan sejahtera. Biasanya jenis batik Sidomukti yang memiliki nama lain kain sawitan atau sepasang ini digunakan untuk upacara pernikahan adat Jawa, seperti siraman, ijab dan panggih. Ornamen pada batik Sidomukti bergambar kupu-kupu, meru atau gunung, bangunan berbentuk tahta dan juga ornamen bunga. 4. Batik Tujuh Rupa. Pekalongan foto Instagram/sewakebayagresik Pekalongan merupakan salah satu daerah yang terkenal di Indonesia sebagai daerah pengrajin batik dan pusat batik. Berbagai motif batik yang elegan banyak dihasilkan di kota Pekalongan. Batik Pekalongan merupakan Batik Pesisir yang paling kaya akan warna. Ciri khas batik Pekalongan yakni didominasi dengan motif tumbuh-tumbuhan dan hewan. Selain memiliki motif bunga yang cerah, ciri lain dari batik Pekalongan ini juga memiliki motif garis dan juga titik pada setiap hasil kerajiann batik tersebut. Batik Pekalongan menggambarkan ciri kehidupan masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi pengaruh budaya luar. Secara filosofi, para pengrajin batik Pekalongan telah menempatkan hiasan keramik Tiongkok sebagai akulturasi ikatan kebudayaan leluhur yang dalam lukisannya memiliki kefasihan dan kelembutan. Pemilihan ragam hias jenis tumbuhan yang sebagian besar menjadi objek utama dan banyak terdapat pada lukisan keramik Tiongkok. 5. Batik Lasem. Rembang foto Instagram/laristha_batik Batik Lasem berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lasem juga diyakini sebagai daerah yang pertama kali menerima kedatangan warga Tionghoa di Nusantara pada zaman Laksamana Cheng Ho. Batik ini berbeda dari motif daerah pesisir lainnya. Motif ini memiliki warna yang mencolok. Selain itu juga memiliki gaya perpaduan yang selaras antara gaya China dengan Jawa. Batik ini merupakan perpaduan dan hasil akulturasi dua budaya. Batik Lasem cenderung didominasi dengan warna merah yang kental dengan nuansa China. 6. Batik Singa Barong. Cirebon foto Instagram/oesmanheriyanto Batik Singa Barong dari Cirebon memiliki makna berdasarkan nama dan sejarahnya, singa barong merupakan sejenis binatang mitologis atau ajaib. Karena dalam budaya Jawa maupun Bali kata “barong” memiliki arti ajaib. Filosofi dari batik Singa Barong Cirebon sebagai wujud simbol-simbol yang bersifat spirititual. Sebagian besar tokoh di Keraton Kasepuhan lebih memaknai garuda yang bersayap seperti burak atau bauraq sebagai lambang agama Islam, sedangkan gajah sebagai lambang agama Hindu, dan naga sebagai lambang agama Budha atau budaya Cina, dan yang terakhir adalah singa sebagai lambang agama Protestan atau budaya Eropa Barat. 7. Batik Sekar Jagad. Solo dan Yogyakarta foto Instagram/oesmanheriyanto Batik Sekar Jagad ini merupakan salah satu batik pedalaman yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, Sekar Jagad memiliki arti keindahan yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya terpesona. "Kar" dalam Bahasa Belanda berarti peta dan "Jagad" dalam Bahasa Jawa berarti dunia, sehingga motif ini melambangkan keberagaman baik di dalam Indonesia maupun di seluruh dunia. Ada yang menyebut bahwa motif Sekar Jagad sebagai peta dunia karena bentuk motifnya menyerupai pulau-pulau. 8. Batik Pring Sedapur. Magetan foto Instagram/batik_bambusidomukti Batik Pring Sedapur Magetan merupakan pilihan batik dengan motif sederhana dan simpel. Gambarnya disominasi tanaman pring atau bambu dengan paduan hiasan burung. Meskipun begitu, batik Pring Sedapur sarat akan makna filosofis. Motif batik ini didominasi oleh gambar-gambar tanaman bambu yang mengandung arti hidup rukun dan tentram. 9. Batik Sidoluhur. Solo foto Instagram/galerybatikpitu Motif Sidoluhur umumnya dipakai oleh pengantin wanita pada saat malam pengantin. Secara harfiah, sido dalam bahasa Jawa memiliki arti jadi atau menjadi. Sedangkan luhur artinya terhormat dan bermartabat. Sehingga, menurut filosofinya, batik Sidoluhur ini menjadi salah satu bentuk doa sang pemakai agar selalu sehat jasmani rohani, serta menjadi orang yang terhormat dan bermartabat. 10. Batik Priyangan. Tasikmalaya foto Instagram/grosirbatiktasik Batik Priyangan Tasikmalaya terkenal dengan ciri khasnya yang memiliki corak yang rapat, rapi, dan berkelas. Dominasi motif rumput dan tumbuh-tumbuhan menjadi identitas utama batik Priyangan. Secara garis besar batik Tasikmalaya memiliki motif batik yang cenderung memberikan kesan semangat kesederhanaan, terbuka, dan pluralis juga memperlihatkan kesan imut selaras dengan citra umum wanita sunda. 11. Batik Kawung. foto Instagram/caecilia_jiwajewels Jenis batik di Indonesia selanjutnya yakni batik kawung yang memiliki motif tua dan berasal dari tanah Jawa. Bentuknya seperti kolang-kaling disusun pada empat sudut persegi. Menurut penelitian motif ini sudah ada sejak abad ke-9 dulu. Konon berkembang pad zaman Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Filosofinya sendiri diantaranya adalah pengendalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa adanya keinginan untuk ria. 12. Batik Tambal. Yogyakarta foto Instagram/batik_liya Motif Batik tambal, sesuai dengan namanya, motif ini mempunyai arti menambal sesuatu atau memperbaiki sesuatu yang telah rusak. Pada zaman dahulu, orang- orang percaya bahwa kain ini bisa membantu menyembuhkan orang yang sakit. Caranya juga sangat mudah yaitu dengan menyelimuti orang sakit tersebut dengan menggunakan kain motif tambal ini. brl/lea brl/lea BatikGentongan sendiri diambil dari gentong yakni gerabah yang dipakai sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna. Your Motif batik mega mendung yang terkenal berasal dari daerah image are available in this site. Motif batik mega mendung yang terkenal berasal dari daerah are a topic that has been hunted for and liked by netizensIlustrasi Daerah Penghasil Batik Terbesar di Indonesia. Foto PexelsDaerah penghasil batik di Indonesia tak hanya berada di pulau Jawa. Indonesia memiliki beragam motif batik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan Papua merupakan salah satu produk budaya berupa karya seni original dari Indonesia. Bahkan batik telah diakui sebagai identitas bangsa Indonesia oleh UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity pada 2 Oktober identitas bangsa, batik tidak hanya diproduksi oleh satu daerah saja. Dikutip dari Batik Tulis Paseban Dalam Makna Visual oleh Rika Nugraha, daerah penghasil batik di Indonesia tersebar di berbagai kota berikutJawa Barat, meliputi Sumedang, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Indramayu, Cirebon, dan Tengah, meliputi Banyumas, Kudus, Demak, Solo, Pekalongan, dan Timur, meliputi Tuban, Gresik, Sidoarjo, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, dan meliputi Palembang, Jambi, Lampung, dan Daerah Penghasil Batik Terbesar di IndonesiaBatik di Indonesia sangat beragam, setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan kelima daerah penghasil batik terbesar di Indonesia yakni Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, dan lebih memahami ciri khas batik dari kelima daerah tersebut, Teguh Prayitno dalam bukunya Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun dan Drs. Subadiyana dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas 10 menjelaskannya dengan Batik Solo. Foto Solo sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dari keraton, sehingga motifnya menggambarkan kesopanan, kelembutan, dan ketenangan. Karenanya, ukuran motif dalam batik Solo cenderung kecil dan berwarna agak kecoklatan. Ragam hias yang digunakan pun perpaduan dari geometris dan non Solo juga dipercaya memiliki kekuatan magis. Pemakaian batik Solo disesuaikan dengan derajatnya, karena seseorang akan terangkat karismanya ketika menggunakan batik Batik Yogyakarta. Foto batik Solo dan Yogyakarta sama-sama dipengaruhi oleh budaya keraton, terdapat perbedaan yang sangat mencolok di dalamnya. Sebab, budaya keraton Yogyakarta dengan keraton Surakarta juga Yogyakarta memiliki ciri khas dengan motif batik yang berukuran besar dan ragam hiasnya berbentuk geometris. Warna yang digunakan pun lebih terang dan bersih seperti putih dan biru. Penggunaan warna hitam dalam batik Yogyakarta tidak menggunakan hitam murni, tetapi hitam yang memiliki warna agak jenis ragam hias yang menjadi ciri khas batik Yogyakarta adalah Batik Kawung, Batik Parang, Batik Nitik, Batik Semen, dan Batik Batik Pekalongan. Foto Pekalongan memiliki ciri khas berupa ragam hias gambar bunga-bunga, daun, ranting, dan burung. Warna yang digunakan sangat terang dan mencolok. Biasanya, batik Pekalongan menggambarkan suasana pertamanan yang riang gembira. Salah satu nama corak batik khas Pekalongan adalah corak batik "Encin".Corak batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Sebab, lokasi Pekalongan berada di Pesisir pantai dan sering menerima kedatangan pedagang Cina yang berlabuh. Batik Cina identik dengan warna mencolok dan berlambang hewan purba. Inilah yang mempengaruhi batik khas Batik Cirebon. Foto seperti Pekalongan, lokasi Cirebon berada di pesisir pantai utara. Sehingga, corak batik khas Cirebon juga sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya luar seperti Cina. Dari dua kebudayaan seni Cirebon dan Cina, akhirnya melahirkan motif-motif batik simbol baru yang tidak menampakkan secara jelas gaya kesultanan maupun gaya Cina, mereka bercampur menjadi satu contoh corak khas batik Cirebon adalah siput urang. Corak ini mencerminkan pengaruh laut, budaya Cirebon, dan budaya Batik Madura. Foto Madura umumnya dikategorikan sebagai batik pesisir. Batik Pesisir seringkali digambarkan sebagai batik yang dihiasi warna-warna yang cerah, berani, serta motif yang dinamis. Warna yang biasa digunakan didominasi oleh warna kuning, hijau, merah, dan biru dari Etnomatematika Budaya Madura oleh Moh Zayyadi, motif khas dari Madura dikenal dengan motif Sekar Jagad yang identik dengan gambar ayam dan burung. Proses pembuatan batik di Madura dikenal dengan batik dengan batik Gentongan karena proses pewarnaan batik terlebih dahulu direndam dalam wadah yang mirip gentong. Kekuatan warna batik Gentongan bisa bertahan hingga puluhan yang digunakan berasal dari ekstrak tumbuhan pilihan alam khas Madura, di antaranya adalah merah yang berasal dari mengkudu dan tingi, hijau yang berasal dari kulit mundu dan tawas, serta biru yang berasal dari daun ulasan singkat daerah penghasil batik terbesar di Indonesia. Yuk lestarikan batik, wujud cinta Tanah Air.
. 50 329 176 491 64 151 351 386