Daftar Isi1. Tradisi Nusantara Sebelum Islam2. Akulturasi Budaya Islama. Pengertian Akulturasi3. Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara 1. Tradisi Nusantara Sebelum Islam Jauh sebelum Islam masuk dan berkembang di Nusantara, masyarakat telah memiliki keragaman budaya dan sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia masyarakat telah memiliki kepercayaan kepada benda-benda alam dan ruh nenek upacara ritual dilakukan sebelum melakukan kegiatan ritual sebelum melaksanakan hajatan, kelahiran, perkawinan, kematian dan lain sebagainya. 2. Akulturasi Budaya Islam a. Pengertian Akulturasi Akulturasi merupakan proses percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali ciri khas masing-masing kebudayaan lama. Kedatangan ajaran Islam di Nusantara juga mengalami proses akulturasi dengan kebudayaan Nusantara saat itu. Islam sejatinya tidak akan menolak budaya dan tradisi lokal, dengan syarat Tidak melanggar ketentuan hukum halal-haram. Tidak mendatangkan mafsadat. Sesuai dengan prinsip al-Waladan al-Bara` b. Ragam Budaya Nusantara yang Terakulturasi oleh Islam ¬- Nama-Nama Bulan dalam Jawa – Seni Bangunan Masjid – Seni Ukir dan Kaligra! – Seni Tari – Seni Musik – Seni Pertunjukan – Seni Sastra – Kesenian Debus 3. Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara Ada beberapa tradisi islam di Nusantara yang mesti dilestarikan turun temurun, antara lain Halal BihalalTabot atau TabuikKupatanSekaten Tumpengdan yang lainnya Back to top button
MENELUSURIPENGARUH PEMBAHARUAN DI MESIR TERHADAP TRADISI TAFSIR DI NUSANTARA (Kajian Terhadap Tafsir Qur'ān Karīm Karya Mahmud Yunus) Rosihon Anwar,1 Asep Abdul Muhyi,2 Irma Riyani,3 M. Solahuddin4 Abstrak Kajian tafsir di Indonesia memiliki keterkaitan yang erat dengan pemikiran tafsir di Timur Tengah. Jakarta, - Tradisi sebelum pergi haji merupakan kegiatan dan persiapan yang dilakukan oleh umat muslim ketika ingin melakukan perjalanan ibadah haji ke Makkah dan Madinah. Umumnya tradisi berangkat haji meliputi pendaftaran dan administrasi, persiapan spiritual, persiapan fisik, kelengkapan haji, ritual pelepasan, ziarah, dan pelatihan ibadah. Tradisi ini tentunya dilakukan berbagai negara di seluruh dunia dengan ciri khas dan nuansa tersendiri dalam persiapan dan perjalanan haji. Berikut adalah beberapa tradisi yang dilakukan sebelum perjalanan haji dari berbagai negara 1. MesirMesir memiliki tradisi haji yang kuat dengan sejarah panjangnya. Jemaah haji Mesir, sering melakukan ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Mesir sebelum melakukan perjalanan haji. Biasanya, mereka mengunjungi Al-Qahirah Kairo dan melihat situs-situs bersejarah, seperti Piramida Giza, Sphinx, dan Masjid Amr ibn al-As, masjid tertua yang ada di Afrika. Selain itu, sebelum berangkat, jemaah haji Mesir memperdalam ilmu agama dengan menghadiri ceramah, kelas, dan seminar yang membahas tentang hal-hal penting dari ibadah haji. Mereka juga belajar mengenai kehidupan Rasulullah SAW dan sejarah Islam. Kegiatan sosial juga menjadi tradisi berangkat haji jemaah Mesir. Mereka berpartisipasi dalam penggalangan dana demi membantu jamaah haji yang kurang mampu atau menyumbangkan barang-barang yang diperlukan saat haji kepada yang membutuhkan. Tidak lupa dengan doa dan dukungan keluarga, jemaah Mesir mengadakan acara keluarga untuk berdoa bersama agar dilindungi perjalanan dan keselamatannya. 2. PakistanTradisi yang dilakukan di negara Pakistan melibatkan persiapan yang intensif di berbagai aspek. Tradisi pergi haji Pakistan mencerminkan rasa hormat, kesungguhan, dan kebersamaan dalam menjalani ibadah. Jemaah haji Pakistan sangat menekankan persiapan fisik, mental, dan spiritual sebelum pergi haji. Mereka mengikuti program pelatihan yang meliputi aspek-aspek ibadah haji, pengetahuan agama, dan praktik sosial. Jemaah Pakistan juga menghadiri ceramah dan kuliah pra-haji yang diselenggarakan oleh para ulama dan cedekiawan agama. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang ibadah haji dan memberikan nasihat kepada jemaah calon haji. Adapun dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam mendukung jemaah haji Pakistan sebelum berangkat yang berbentuk doa dan nasihat. Saksikan live streaming program-program BTV di sini Jemaah Haji Khusus Tinggalkan Madinah Menuju Makkah NASIONAL Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Meninggal di Tanah Suci Bertambah Jadi 17 Orang, Ini Daftar Namanya NASIONAL PPIH Bersiap Sambut Puncak Haji, Ini Skemanya NASIONAL 2 Bulan Sabit Berlapis Emas Dipasang di Menara Dekat Gerbang Masjidil Haram NASIONAL Kakek Halim Jemaah Calon Haji Tertua Berusia 103 Tahun Asal Bandung Barat Berangkat ke Tanah Suci NASIONAL Persoalan Haji Bisa Disalurkan Lewat Aplikasi "Jemaah Lapor Gus Men" NASIONALBAB12 MENELUSURI TRADISI ISLAM DI NUSANTARA DRAFT. KG - 1st. 0 times. Religious Studies. 0% average accuracy. 2 hours ago. trywiby_48634. 0. Save. Edit. Dibawah ini yang bukan merupakan tradisi Islam di Nusantara adalah. answer choices . Dugderan. Ngaben. Rabu Kasan. Sekaten. Tags: Report an issue. Why show ads? Report Ad. BACK TO EDMODO.
Menelusuri tradisi islam di nusantara tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari semenjak Tk telah diajarkan bagaimana agar kita selalu bersikap mengambil hikmah dari tradisi islam. Pada artikel yang satu ini, kami suguhkan rangkuman menelusuri tradisi islam di nusantara. Disini menemukan banyak informasi yang terdapat pada buku Kemendikbud RI keluaran resmi dan pemerintah. 1. Tradisi Nusantara Sebelum Islam Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia tidak menyebabkan tradisi-tradisi tersebut musnah, justru semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini dikarenakan pengaruh agama Hindu-Buddha menyesuaikan dengan tradisi-tradisi di masya-rakat. Bentuk penyesuaiannya adalah dengan mengubah cara-cara upacara ritual sehingga sesuai dengan nilainilai ajaran Hindu-Buddha. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha juga tampak pada bidang seni bangunan, misalnya pada bentuk bangunan candi. Di India, candi merupakan kuil untuk memuja para dewa dengan bentuk stupa. Sedangkan di Indonesia, candi selain sebagai tempat pemujaan, juga berfungsi sebagai makam raja atau untuk tempat menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Candi ini sebagai tanda penghormatan masyarakat terhadap sang raja. 2. Akulturasi Budaya Islam Akulturasi merupakan proses percampuran antara unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain sehingga terbentuk kebudayaan yang baru tanpa menghilangkan sama sekali ciri khas masing-masing kebudayaan lama. Kedatangan ajaran Islam di Nusantara juga mengalami proses akulturasi dengan kebudayaan Nusantara saat itu. Islam sesungguhnya membuka diri terhadap budaya-budaya dari luar Islam. Islam mempersilakan siapapun untuk berpendapat, mengemukakan ide dan gagasan, ataupun menciptakan budayabudaya tertentu, asalkan sesuai prinsip-prinsip sebagai berikut. Tidak melanggar ketentuan hukum mashlahat kebaikan dan tidak menimbulkan mafsadat kerusakan.Sesuai dengan prinsip al-Wala` kecintaan yang hanya kepada Allah Swt. dan apa saja yang dicintai Allah Swt. dan al-Bara` berlepas diri dan membenci dari apa saja yang dibenci oleh Allah Swt.. Berikut ini adalah seni budaya Nusantara yang telah mendapatkan pengaruh dari ajaran Islam. Nama-Nama Bulan dalam Jawa No Nama Bulan dalam IslamNama Bulan dalam Jawa1MuharramSura2SafarSapar3Rabiul awwalMulud4Rabiul akhirBakda mulud5Jumadil awalJumadil awal6Jumadil akhirJumadil akhir7RajabRejeb8Sya’banRuwah9RamadhanPasa10SyawalSyawal11ZulqadahApit12ZulhijjahBesar Seni Bangunan Masjid Wujud akulturasi terlihat dalam bangunan masjid kuno, yaitu dilihat dari bentuk bangunan, menara dan letak masjid. Menara berfungsi sebagai tempat menyerukan azan. Bentuk akulturasi ini terlihat pada menara Masjid Kudus yang terbuat dari terakota yang tersusun seperti candi, sedangkan di Banten bentuk menara menyerupai mercusuar di Eropa. Seni Ukir dan Kaligrafi Seni ukir yang dimaksud adalah seni ukir hias untuk hiasan masjid, bangunan makam di bagian jirat, nisan, cungkup dan tiang cungkup. Seni ukir hias ini antara lain berupa dedaunan, motif bunga teratai, bukit-bukti karang, panomara alam, dan ukiran kaligra!. Kaligrafi adalah seni menulis indah dengan merangkaikan huruf-huruf Arab atau ayat suci al-Quran, hadis, asma Allah Swt., shalawat maupun katakata hikmah sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Seni Tari Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk-bentuk tarian yang berkaitan dengan bacaan shalawat. Misalnya pada seni rebana diikuti dengan tari-tarian Zipin, bacaan shalawat dengan menggunakan lagu-lagu tertentu. Tari Zipin adalah sebuah tarian yang mengiringi musik qasidah dan gambus. Tari Zipin diperagakan dengan gerak tubuh yang indah dan lincah. Musik yang yang mengiringinya berirama padang pasir atau daerah Timur Tengah. Seni Musik Kebudayaan Islam kita juga mengenal seni musik berupa rebana, hadrah, qasidah, nasyid dan gambus yang melantunkan lagu-lagu dengan syair Islami. Seni Pertunjukan Seni pertunjukkan wayang kulit merupakan perpaduan kebudayaan Jawa dengan unsur keislaman. Bagi orang Jawa, wayang bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga wejangan nasihat-nasihat karena sarat dengan pesan-pesan moral yang menjadi filsafat hidup orang Jawa. Pertunjukan wayang diiringi oleh seperangkat alat musik gamelan. Seni Sastra Seni sastra yang berkembang pada zaman Islam umumnya berkembang di daerah sekitar Selat Malaka daerah Melayu dan di Jawa. Jenis-jenis karya sastra yang sesuai dengan ajaran Islam di antaranya sebagai berikut. Babad Babad adalah dongeng yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah. Dalam babad, tokoh, tempat, dan peristiwa hampir semua ada daIam sejarah, tetapi penggambarannya dilakukan secara berlebihan. Hikayat Hikayat adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Suluk Suluk adalah kitab-kitab yang menguraikan soal tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik karena sifatnya pantheisme, yaitu menjelaskan tentang bersatunya manusia dengan Tuhan manunggaling kawulo lan Gusti. Pujangga-pujangga kerajaan dan para wali yang menghasilkan karya-karya sastra jenis suluk adalah seperti di bawah ini. Sunan Bonang mengembangkan ilmu suluk dalam bentuk puisi yang dibukukan dalam Kitab Fansuri menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman, misalnya Syair Perahu dan Syair Yusuf, seorang ulama Makassar yang diangkat sebagai pujangga di kerajaan Banten, berhasil menulis beberapa buku tentang Debus Kesenian debus difungsikan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah. Debus merupakan seni bela diri untuk memupuk rasa percaya diri dalam menghadapi musuh. 3. Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara Tradisi adalah kebiasaan atau adat istiadat yang dilakukan turun temurun oleh masyarakat. Seni budaya, adat, dan tradisi yang bernapaskan Islam tumbuh dan berkembang di Nusantara. Tradisi ini sangat bermanfaat bagi penyebaran Islam di Nusantara. Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbangkan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang baik dari segi madharatmafsadat maupun halal-haramnya. Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masingmasing. Berikut ini adalah beberapa tradisi atau budaya Islam dimaksud. Halal Bihalal Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa ramadhan sebulan penuh maka dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Tabot atau Tabuik Tabot atau Tabuik, adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad saw. Kedua cucu Rasulullah saw. ini gugur dalam peperangan di Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah 681 M. Kupatan Bakdo Kupat Di Pulau Jawa bahkan sudah berkembang ke daerah-daerah lain terdapat tradisi kupatan. Tradisi membuat kupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Biasanya masyarakat berkumpul di suatu tempat seperti mushala dan masjid untuk mengadakan selamatan dengan hidangan yang didominasi kupat ketupat. Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta Tradisi Sekaten dilaksanakan setiap tahun di Keraton Surakarta Jawa Tengah dan Keraton Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan dan dilestarikan sebagai wujud mengenang jasa-jasa para Walisongo yang telah berhasil menyebarkan Islam di tanah Jawa. Peringatan yang lazim dinamai Maulud Nabi itu, oleh para wali disebut Sekaten, yang berasal dari kata Syahadatain dua kalimat Syahadat. Grebeg Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebeg Besar di Demak Tradisi Grebeg Besar merupakan upacara tradisional yang setiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Demak Jawa Tengah. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Idul Adha atau Idul Kurban. Kerobok Maulid di Kutai dan Pawai Obor di Manado Di kawasan Kedaton Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, juga diselenggarakan tradisi yang dinamakan Kerobok Maulid. Istilah Kerobok berasal dari Bahasa Kutai yang artinya berkerubun atau berkerumun oleh orang banyak. Tradisi Kerobok Maulid dipusatkan di halaman Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong. Tradisi Rabu Kasan di Bangka Tradisi Rabu Kasan dilaksanakan di Kabupaten Bangka setiap tahun, tepatnya pada hari rabu terakhir bulan Safar. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni Rabu Kasan berasal dari Kara Rabu Pungkasan terakhir. Dugderan di Semarang Tradisi dugderan merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi Dugderan dilakukan untuk menyambut datangnya bulan puasa. Dugderan biasanya diawali dengan pemberangkatan peserta karnaval dari Balaikota Semarang. Budaya Tumpeng Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauknya dalam bentuk kerucut. Nasi tumpeng umumnya berupa nasi kuning, atau nasi uduk. Cara penyajian nasi ini khas Jawa atau masyarakat Betawi keturunan Jawa, dan biasanya dibuat pada saat kenduri atau perayaan suatu kejadian penting. Daftar Pustaka Ahsan Muhamad, Sumiyati, & Mustahdi. 2017. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Tradisiatau budaya hindu dan budha yang berkembang di Nusantara Budaya daerah yang berkembang dan hidup di nusantara Tradisi yang diciptakan masyarakat indonesia 4Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kalian harus tahu bahwa ada kalanya usaha seseorang menuai hasil seperti yang diinginkan, bahkan ada yang lebih dari yang diinginkan. Namun ada kalanya hasil usaha itu tidak seperti yang diinginkan, bahkan . 12 486 220 464 15 389 148 182